Republik Indonesia, disingkat RI
atau Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa
dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
13.466 pulau, nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara Dengan
populasi lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim
terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta jiwa, meskipun secara resmi
bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung.
Ibu kota negara ialah Jakarta. Indonesia
berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau
Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor (mantan bagian provinsi dari
Indonesia). Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan
wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak
dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah
perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya
di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India.
Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti
para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang
saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era
penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia
yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang
Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan
tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan
periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan
rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi yakni Melayu
dan Papua di mana bangsa Melayu yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak
mendiami Indonesia bagian barat. Berdasarkan bangsa yang lebih spesifik, suku
bangsa Jawa adalah suku bangsa yang termasuk dalam rumpun bangsa Melayu Deutero
dan terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk Indonesia.
Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika"
("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang
membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas,
Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati
terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang
pernah keluar dari PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung
kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai
anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada
tanggal 28 September 1950. Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN,
APEC, OKI, G-20 dan akan menjadi anggota dari OECD.
Indonesia Tempat dimana aku dilahirkan, Dan tempat dimana
nanti
Menutup hari dan mati.
Menutup hari dan mati.
Sudah waktunya kita yang muda bersiap Untuk bangsa ini , Kau
anak bangsa berikan kami Satu harapan untuk bangga
Kita berjuang harumkan nama bangsa
Kita berjuang harumkan nama bangsa
Yakinlah kawan kita kan bisa Jangan kau menyerah
pahlawan pantang menyerahTerus berjuang untuk menang
pahlawan pantang menyerahTerus berjuang untuk menang
Kucinta hijaunya alammu
Kucinta birunya lautmu
Kucinta semua yang ada
untukmu Indonesiaku
Kucinta birunya lautmu
Kucinta semua yang ada
untukmu Indonesiaku
Kata Mutiara Soekarno Pertama
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa dan meneruskan perjuangan para pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961).
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa dan meneruskan perjuangan para pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961).
Kata Mutiara Soekarno Ke-2
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"” . (Bung Karno).
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"” . (Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-3
"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka".” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).
"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka".” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-4
"Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali"“. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).
"Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali"“. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-5
"Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang".” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).
"Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang".” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-6
"Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong"” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).
"Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong"” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-7
"Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno).
"Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-8
"Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat".” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).
"Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat".” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-9
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” (Bung Karno).
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” (Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-10
"Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).
"Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno 11
“Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun” (Bung Karno)
“Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun” (Bung Karno)
Kata Mutiara Soekarno 12
“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke! (Bung Karno)
“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke! (Bung Karno)
Kata Mutiara Soekarno 13
“Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe.
( Bung Karno)
“Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe.
( Bung Karno)
Tahukah kawan bahwa dulu Soekarno banyak mengirimkan
pemudanya-pemuda terbaik Indonesia untuk menimba ilmu di luar negeri sebagai
bekal membangun Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. Berbagai bidang
ilmu seperti teknologi dan ilmu pengetahuan penting lainnya diharapkan akan
siap pada waktu generasi muda itu kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar