Kendala yang sering dihadapi
penulis pemula, namun seorang pakar dalam bidang tertentu, dalam membangun
naskahnya adalah dalam pemilihan kata. Penulis pemula acap kali menggunakan
kata-kata yang agak teknis atau "berat" yang kadang sulit dipahami
pembaca awam. Sehingga ini menjadi ganjalan ketika mengirimkan naskah ke
penerbit.
Salah satu skill yang harus dimiliki seorang penulis adalah kemampuan menuangkan pengetahuannya ke dalam bahasa yang bisa dipahami oleh mereka yang awam. Kadang hal ini tidak mudah dilakukan, salah satu hambatannya adalah” ketidaksabaran”. Karena sebuah istilah teknis kadang harus diurakan menjadi sebuah kalimat panjang. Sehingga seringkali penulis mengasumsikan pembaca sudah mengerti.
Namun hal ini bisa diatasi dengan sering berlatih menulis terus menerus. Perlahan tapi pasti seorang penulis yang memang pakar dalam bidang tertentu akan mampu menyajikan sebuah tulisan yang lebih enak dibaca oleh siapapun
Oleh sebab itu ada beberapa trik sederhana agar seorang penulis pemula dapat menyampaikan pemikirannya dengan mudah kepada orang awam.
Pertama, sedikit demi sedikit kadang lebih baik. Dari kebanyakan naskah klien saya, terlihat adanya keinginan yang baik dari penulis untuk bisa menyajikan seluruh pengetahuan secara tuntas ke dalam sebuah buku. Hanya saja naskahnya bakal sulit dipahami. Seperti halnya sebuah buku pertanian sawit yang menyajikan informasi sampai kepada teknik pemulian dengan kultur jaringan, genetika kelapa sawit, secara mendalam, pembaca awam bakal tidak mengerti.
Jadi sebaiknya berikanlah informasi yang sederhana dahulu. Seperti trik sederhana membibitkan sawit, kiat mudah memandikan kucing dsb. Penulis bisa mengedukasi pembacanya agar siap menerima informasi yang lebih mendalam dengan menerbitkan sejumlah buku pengantar terlebih dahulu.
Salah satu skill yang harus dimiliki seorang penulis adalah kemampuan menuangkan pengetahuannya ke dalam bahasa yang bisa dipahami oleh mereka yang awam. Kadang hal ini tidak mudah dilakukan, salah satu hambatannya adalah” ketidaksabaran”. Karena sebuah istilah teknis kadang harus diurakan menjadi sebuah kalimat panjang. Sehingga seringkali penulis mengasumsikan pembaca sudah mengerti.
Namun hal ini bisa diatasi dengan sering berlatih menulis terus menerus. Perlahan tapi pasti seorang penulis yang memang pakar dalam bidang tertentu akan mampu menyajikan sebuah tulisan yang lebih enak dibaca oleh siapapun
Oleh sebab itu ada beberapa trik sederhana agar seorang penulis pemula dapat menyampaikan pemikirannya dengan mudah kepada orang awam.
Pertama, sedikit demi sedikit kadang lebih baik. Dari kebanyakan naskah klien saya, terlihat adanya keinginan yang baik dari penulis untuk bisa menyajikan seluruh pengetahuan secara tuntas ke dalam sebuah buku. Hanya saja naskahnya bakal sulit dipahami. Seperti halnya sebuah buku pertanian sawit yang menyajikan informasi sampai kepada teknik pemulian dengan kultur jaringan, genetika kelapa sawit, secara mendalam, pembaca awam bakal tidak mengerti.
Jadi sebaiknya berikanlah informasi yang sederhana dahulu. Seperti trik sederhana membibitkan sawit, kiat mudah memandikan kucing dsb. Penulis bisa mengedukasi pembacanya agar siap menerima informasi yang lebih mendalam dengan menerbitkan sejumlah buku pengantar terlebih dahulu.
Kedua, hindari penggunaan kata-kata yang tidak lazim digunakan
sehari-hari. Ini menjadi masalah utama naskah dari para penulis pemula yang
memang ahli dalam bidangnya. Karena sudah terbiasa menggunakan istilah teknis,
tanpa sadar kata-kata tersebut juga ikut muncul dalam naskahnya.
Misalnya” Tanaman induk sawit diperoleh melalui eksplorasi ke sejumlah negara” mungkin akan lebih mudah dimengerti jika kata eksplorasi diganti dengan mencari. Kalaupun harus menggunakan istlah teknis sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu
Ketiga, hindari penjelasan terlalu detail atau tanpa penjelasan untuk hal yang tidak familier. Adakalanya banyak penulis pakar yang memberkan penjelasan untuk sebuah istilah terlalu terlalu detail. Namun adakalanya ada istilah yang tidak dijelaskan terlebih dahulu.
Misalnya “Winamp adalah software opensource yang tanpabisa digunakan tanpa batas, dengan kapasitas download hingga 4,5 dan dan bisa mengaplikasikan banyak fitur....... ......” mungkin akan lebih mudah dipahami jika dituliskan winamp adalah program komputer yang berfungsi memainkan musik atau video di komputer”.
Atau untuk hal yang sebaliknya,adapun metoda pemuliaan yang sering digunakan adalah RSS, best regar parenting dan cross breeding. Tentu akan membingungkan jika istilah-istilah ini tidak ada penjelasan.
Tentu trik-trik ini sangat bermanfaat bagi para penulis pemula yang pakar agar bisa menuangkan pemikirannya ke dalam bahasa yang mudah dipahami. Namun di atas semua itu kebiasaan menulis adalah hal dapat mengubah gaya bahasa penulis menjadi lebih baik.
Misalnya” Tanaman induk sawit diperoleh melalui eksplorasi ke sejumlah negara” mungkin akan lebih mudah dimengerti jika kata eksplorasi diganti dengan mencari. Kalaupun harus menggunakan istlah teknis sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu
Ketiga, hindari penjelasan terlalu detail atau tanpa penjelasan untuk hal yang tidak familier. Adakalanya banyak penulis pakar yang memberkan penjelasan untuk sebuah istilah terlalu terlalu detail. Namun adakalanya ada istilah yang tidak dijelaskan terlebih dahulu.
Misalnya “Winamp adalah software opensource yang tanpabisa digunakan tanpa batas, dengan kapasitas download hingga 4,5 dan dan bisa mengaplikasikan banyak fitur....... ......” mungkin akan lebih mudah dipahami jika dituliskan winamp adalah program komputer yang berfungsi memainkan musik atau video di komputer”.
Atau untuk hal yang sebaliknya,adapun metoda pemuliaan yang sering digunakan adalah RSS, best regar parenting dan cross breeding. Tentu akan membingungkan jika istilah-istilah ini tidak ada penjelasan.
Tentu trik-trik ini sangat bermanfaat bagi para penulis pemula yang pakar agar bisa menuangkan pemikirannya ke dalam bahasa yang mudah dipahami. Namun di atas semua itu kebiasaan menulis adalah hal dapat mengubah gaya bahasa penulis menjadi lebih baik.
Ingat kata Al Hester, “Kalau
pembaca tidak bisa mengerti apa yang Anda tulis, lalu buat apa menulis? Maka,
gunakan bahasa jurnalistik ketika Anda menulis berita atau artikel. Lain halnya
ketika Anda menulis feature. Menulis “karangan khas” itu memang perlu “bahasa
penyair”. Dalam berita atau artikel kita mendahulukan informasi. Sedangkan
dalam penulisan feature kita mengedepankan informasi sekaligus “hiburan”.
Bahasa Jurnalistik diistilahkan
sebagai language of mass communication (bahasa komunikasi massa), bukan language
of journalistic. Pasalnya, tulisan jurnalistik adalah tulisan yang dipahami
banyak orang. Ingat kata Al Hester, “Kalau pembaca tidak bisa memahami apa yang
ada dalam berita Anda, maka tidak terjadi komunikasi.”
Bahasa jurnalistik tidak elitis atau eksklusif yang hanya
dimengerti kalangan tertentu. Resep dokter jelas bukan bahasa jurnalistik
karena ia hanya bisa dimengerti oleh dokter dan apoteker. Anda tidak perlu
bergaya atau “so intelek” ketika membuat artikel dengan memakai sebanyak
mungkin istilah asing atau “bahasa ilmiah”.
Bahasa Jurnalistik adalah bahasa
komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya langsung menjamah materi atau ke
pokok persoalan (straight to the point), tidak berbunga-bunga, tanpa basa-basi,
tidak berbelit-belit, alias tidak bertele-tela, tetapi langsung ke sasaran (straight
to the point). Spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, sebuah
gaya bahasa yang sederhana,kalimat-kalimatnya pendek dengan kata-kata yang
jelas dan mudah dimengerti.
Jadi kesimpulan dari Mudah
dipahami oleh pembaca : artinya topik yang tidak terlalu panjang dan tidak
terlalu baku akan tetapi mudah di pahami oleh pembaca. Topik mudah dipahami
oleh pembaca merupakan nilai plus bagi penulis, karena tujuan penulis membuat
karya tulis untuk dipahami oleh pembaca. Oleh sebab itu hendaknya dalam membuat
karya tulis kita tak hanya mementingkan kondisi sendiri, tetapi kita pun harus
memperhatikan kondisi pembaca agar pembaca pun senang dan memahami dengan apa
yang kita buat di dalam tulisan tersebut serta mudah dipahami merupakan aspek
yang mentukan kualitas karya tulis. Dalam karya tulis, seharusnya menggunakan
bahasa yang sopan, baik, dan menggunakan EYD yang tepat agar mudah dimengerti
oleh pembaca.
Referesensi : http://romeltea.com/gunakan-bahasa-yang-mudah-dipahami/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar