Teori
Organisasi adalah
sebuah cabang ilmu sosial yang relatif muda, ia baru berkembang pada akhir
abad-19. Untuk sedikit lebih paham tentang sejarah perkembangannya penulis
menyajikan latar belakang singkat konteks sejarah dimana teori organisasi
sebagai sebuah cabang ilmu sosial dikembangkan.
Periode
1750-1870
Ciri utama (main features) situasi
masyarakat pada waktu itu adalah adanya revolusi industri (1st industrial revolution, role
of technology, invention of steam enggine in the UK). Sebagai salah
satu kejadian paling penting sebelum abad kedua puluh ini, dalam kaitannya
dengan teori organisasi
Istilah organisasi
sebenarnya tidak dikenal dalam ilmu sosial pada masa lalu, dan pada umumnya
juga belum dikenal pada ilmu sosial kemudian. Sosiolog besar Ferdinand
Tonnies (1855 1936), di dalam bukunya yang terbit pada tahun 1888
yaitu ‘Gemeinschaft und Gesellschaft’ (Komunitas dan Masyrakat), menggolongkan
bentuk-bentuk yang dikenal dari organisasi umat manusia sebagai komunitas, yang
bersifat organik, dan merupakan sebuah struktur yang berada di bawah kontrol
sosial yang ketat. Tonnies tidak pernah membicarakan tentang organisasi.
Teori organisasi merupakan teori yang
mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi. Berdasarkan perkembangan yang
dialaminya. Teori organisasi selalu mengalami evolusi dari masa ke masa. Secara
garis besar, teori evolusi masa dapat di bedakan menjdai 3 yaitu :
1. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik disebut juga
teori tradisional atau teori mesin. Pada masa ini, organisasi divisualisasikan
sebagai kelompok orang yang membentuk lembaga. Tiap-tiap organisasi tersebut
memiliki spesialisasi dan sentralisasi dalam tugas dan wewenang.
Terdapat 4 unsur pokok yang terdapat
di dalam teori organisasi klasik
1. Kegiatan yang tersistem dan terkoordinasi
2. Adanya sekelompok orang dengan spesialis
tertentu
3. Kerja sama antara sekelompok orang dan
spesialis yang berbeda
4.
Adanya kekuasaan dan
kepemimpinan yang mengatur sistem tersebut
Penganut teori organisasi meyakini
bahwa teori tersebut bergantung pada kekuasaan, saling melayani, doktrin, dan
disiplin. Teori organisasi ini berkembang menjadi 3 aliran yaitu :
1.
Teori birokrasi. Teori ini menekankan pada legal-rasional. Legal
dimaknai sebagai wewenang yang berkaitan pada aturan dan prosedur yang berlaku
sedangkan rasional dimaknai sebagai mengacu pada suatu tujuan yang jelas dan
ditetapkan bersama.
2.
Teori administrasi. Teori ini menekankan pada makro dan praktik langsung
manajemen. Dalam buku admistration industrielle et generale karya henry fayol
(terbit,1916). Kegiatan industri di bagi menjadi 6 bagian yaitu :
1. Kegiatan teknikal
2. Kegiatan komersial
3. Kegiatan financial
4. Kegiatan keamanan
5. Kegiatan akuntansi
6. Kegiatan manejerial
3.
Teori manajemen ilmiah. Teori ini lebih memusatkan pada aspek makro
organisasi. FW Taylor berpendapat teori manajemen ilmiah sebagai seperangkat
mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja.
2. Teori Neoklasik
Teori ini muncul akibat dari ketidakpuasan
terhadap teori organisasi klasik. Teori organisasi neoklasik memberi perhatian
khusus pada aspek psikologis dan sosial pada diri anggota organisasi, baik
sebagai individu maupun sebagai kelompok kerja.
3. Teori modern
Teori klasik dan teori neoklasik
dinilai belum memuaskan dalam bidang manajemen modern. Teori ini kemudian
dikenal analisis sistem atau teori terbuka yang memandang organisasi sebagai
satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bergantung. Beberapa perbedaan
yang paling mencolok antara teori klasik dan teori modern adalah sebagai
berikut :
1.
Teori organisasi klasik menitikberatkan pada analisis dan
deskripsi,sementara teori organisasi modern menekankan pada keterpaduan dan
perancangan secara menyeluruh.
2.
Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar, dan hubungan
vertikal sedangkan teori organisasi modern cenderung horizontal, dinamis, dan
multidimensi.
Teori Organisasi di Indonesia
Berdasarkan teori di atas kita akan
menentukan teori yang di pakai. Organisasi di indonesia tidak menekankan pada
analisi dan deskripsi sendiri-sendiri. Selain itu, konsep dinamis, horizontal
dan multidimensi yang ditunjukkan sebagian organisasi menunjukkan bahwa mereka
lebih memilih teori organisasi modern
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar